Mahkota Dewa untuk Kesehatan. Mahkota Dewa ((Phaleria macrocarpa) adalah salah satu jenis tanaman obat di Indonesia yang diperkirakan berasal dari daerah Papua, Irian Jaya. Mahkota Dewa memiliki beberapa jenis zat aktif yang berkhasiat untuk kesehatan (Pengobatan).
Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
1. Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
2. Saponin, yang bermanfaat sebagai:
-sumber anti bakteri dan anti virus
-meningkatkan sistem kekebalan tubuh
-meningkatkan vitalitas
-mengurangi kadar gula dalam darah
-mengurangi penggumpalan darah
2. Flavonoid
-melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
-mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
-mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
-mengandung antiinflamasi (antiradang)
-berfungsi sebagai anti-oksidan
-membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
3.Polifenol
-berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)
Ciri-ciri Tanaman Mahkota Dewa
Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh, ciri-ciri tanamannya yaitu sebagai berikut:
-Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial.
-Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm.
-Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum.
-Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair.
-Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.
Khasiat Mahkota Dewa
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.
-Anti Kanker (buah)
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal
Cara Pemakaian Mahkota Dewa
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
1. Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Lakukan 2–3 kali dalam sehari.
2.Psoriasis
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
3.Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2–3 kali dalam sehari.
Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman ubat ini.
sumber dari : http://herbalplant5.wordpress.com/2012/11/06/khasiat-mahkota-dewa/
No comments:
Post a Comment